pendukung adama barrow |
Tidak ada orang yang tahu nasib seseorang, baik orang lain maupun orang itu sendiri. Kehidupan orang bisa saja berubah 180 derajat, dan itu tidak akan bisa diduga atau pun ditetapkan oleh seseorang.
Seperti halnya dengan seorang pria di Gambia, negara kecil di Afrika Barat ini. Pria ini dulunya bekerja sebagai satpam, namun kini ia berhasil terpilih menjadi seorang Presiden di Gambia.
Pria ini bernama Adama Barrow. Ia tidak memiliki latar belakang politik dan dulunya ia adalah seorang petugas keamanan alias satpam.
'
Ia menjadi satpam saat ia menuntut ilmu di London, Inggris. Ia bekerja di Argos, toko perlengkapan rumah tangga di London, Inggris, sebagai satpam.
Saat itu pekerjaannya hanya merupakan sampingan dari kegiatan utamanya. Barrow mengaku sama sekali tak malu dengan masa lalunya itu.
“Hidup adalah proses. Kehidupan di Inggris membantu membentuk kepribadian saya,” katanya, seperti dilansir Brilio.net.
Saat menjadi satpam, ia bekerja hingga 15 jam sehari. Hal ini membuatnya menjadi seorang pekerja keras.
Kini ia sudah berusia 51 tahun, dan masih saja menjadi seorang penggila kerja. Dalam kampanyenya, ia berjanji untuk membuka lembaran baru bagi rakyat Gambia.
Negara Gambia sendiri terkenal sebagai salah satu negara termiskin di Afrika. Sebanyak 99 % masyarakat di Gambia ini adalah beragama muslim. Barrow pun terkenal sebagai muslim yang taat dan juga menjadikan agama Islam sebagai panduan hidupnya.
sumber: palingseru.com