Jumat, 23 Desember 2016

ADA-ADA SAJA, IBU INI MENUKAR EMASNYA DENGAN SABUN. SEBARKAN BIAR SEMUA ORANG KHUSUSNYA IBU-IBU BERHATI-HATI

ada ada aja
ilustrasi


Ada baiknya selalu waspada dengan orang yang baru dikenal. Bisa jadi, orang tersebut akan mendatangkan masalah.

Misalnya, kejadian gendam yang dialami Suminem, 51, pemilik warung makan Bakso Goyang Lidah di Jalan Ahmad Yani, Desa Beran, Kecamatan Ngawi.

Perhiasan kalung dan cincin emas yang dikenakan raib digondol tiga pelaku kemarin (22/12) pukul 06.00.

”Gelang saya kadarnya 11 gram dan cincin 5 gram. Harganya Rp 400 ribu per gram. Jadi, saya rugi sekitar Rp 6,4 juta,’’ ungkap Suminem saat ditemui Jawa Pos Radar Lawu.

Saat itu dia menyapu halaman. Warungnya belum dibuka karena masih pagi. Toyota Kijang hitam dari utara tiba-tiba berhenti. Kemudian, seorang laki-laki berbaju pink keluar mendekatinya.

Laki-laki itu mengaku berasal dari Banyuwangi dan bertanya arah jalan ke wilayah Pangkur. ”Saya ya memberitahukan arah jalan ke Pangkur,’’ ujarnya
Suminem mengungkapkan, dirinya sempat ditanya soal aktivitasnya menjalankan usaha berjualan bakso. Orang yang berpakaian mirip kiai tersebut tiba-tiba memberikan doa-doa agar usahanya bisa sukses.
Nasihat jika sudah sukses tidak lupa bersedekah kepada anak yatim tidak ketinggalan disampaikan. Menurut Suminem, saat bersamaan, dirinya diminta melepaskan gelang dan cincin emas di tangan kirinya.
Permintaan itu pun dituruti, kemudian dimasukkan ke dalam kotak sabun yang sudah ada sebelumnya. Setelah itu, kotak sabun tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian dibacakan doa.
”Lalu, saya diberi pesan agar kotak sabun dibuka ketika mau mandi,’’ imbuhnya. sambil menyebut mobil tersebut langsung pergi saat Suminem melangkah masuk ke warung.
Saat masih berada di depan pintu warung, dia membuka kotak sabun itu. Ketika dicek, isinya ternyata hanya sabun. Cincin dan emas yang dimasukkan ke dalam kotak lenyap.
Dia pun kebingungan dan langsung bertanya kepada tetangga. Lantaran, saat kejadian, suaminya berada di pasar. ”Katanya, saya ditipu dan menjadi korban gendam,’’ ujarnya.
Terpisah, Kasubbaghumas Polres Ngawi AKP Eko Setyo Martono mengaku, belum ada laporan yang masuk ke tempatnya. Baik dari Polsek Ngawi Kota maupun Satreskrim Polres Ngawi.

Sumber: jawa pos.com